Selasa, 06 September 2011

no hp teman

Bang Halim Bitung 0813434389423
BAz Sudiyono 081339118224
Aji X 081244410542
Om Jumardi 081244256352
Pa Kusni 082197681463
Pa Yosep Bitung 082193308863
Akadif X 081356592848
K Angga 81281688320
K Bojes 0812331106181
K Erwin 081340200585
K FAhmi 085241856282
K Ical 085242479934
K Nanni 081440838987
K reki Pagemanan 081340624041
K Sawir 085299632223
K Arif Habibi VI 08122579642
K Lopak 082196482365
Dedi Loli 085298077848
Marwa 085342680582
Mas Kirno082122436953
K dodi 085298560708
K nikma 081344761010
Mawada 085256655889
Mabrur 082198643021
RAsidi085210700876
Ukan 081218130727
Malaka082194880052
yulius 082198478686 bazz nelson 082271928166 N 081236864228 bu ristin atasita 08214793348 pop markuz 082399233914 pop asdar 085335858864 boriz 085245523203 pop wondo 081247172782 capt andi marmaid 081238322124 capt arwan 081337450178 capt andi marmaid 2 081237894888 capt roy black manta 081235436848 baz nelson 081236864228 baz rasid makassar 081240177725 baz andre indo siren 082146635555 joy samata 081353503462 mr mario alila purnama 082238631250 mr ben 082198498529

Senin, 01 Agustus 2011

beta.

Bismillah… Ada masa dimana seseorang terjatuh dalam keterpurukan. Hati seperti membusuk, rusak, kosong dan tak berpenghuni. Tahukah kau apa yang sebenarnya terjadi? Hatinya sedang tak tertulis nama-Nya. Allah dengan segala keindahan-Nya adalah penerang bagi jiwa-jiwa yang resah, penghangat bagi hati yang terasa beku dan selalu saja memberikan setumpuk harap bagi mereka yang keyakinannya menipis. Hati, dalam sebuah pesan Rasulullah SAW, adalah Raja bagi tubuh kita. Ketika ia baik, maka baiklah yang lainnya. Untuk itu, sederhana saja kita menilai sebuah karakter. Ketika hatinya baik, maka perilakunya akan baik, akhlaqnya akan mulia, lisannya adalah kemuliaan dan langkahnya selalu menuju perbaikan. Begitulah hati memimpin. Bagi mereka yang memiliki hati sejernih embun pagi, akan menghasilkan karya akhirat yang akan mengalirkan energi kehidupan bagi peradaban.

Keterpurukan hati selalu beriringan dengan kedekatan kita kepada Allah. Ketika amal-amalan pailit di tiap harinya, yang semula 1 juz per hari, kemudian berkurang menjadi 2 lembar per hari, maka di sanalah tanda-tanda keterpurukan hatimu akan dimulai. Amalan dan bersihnya hati adalah dua hal yang tak terpisahkan. Engkau memiliki hati sebagai tempat niat untuk memulai segala aktivitasmu, maka amal adalah bentuk dari semua kerja-kerjamu. Baiknya hatimu, baik pula amalmu.

Keistiqamahan adalah jembatan untuk menghubungkannya. Hatimu selalu berusaha untuk berorientasi kepada-Nya lewat amal-amalmu. Jika istiqamah itu menjadi pakaian keseharianmu, maka amal akan selalu beriringan bersama jernihnya hati. Orang yang Istiqamah menjaga amalnya, akan menjaga kualitas ruhnya (jiwanya). Kualitas jiwa yang terjaga selalu akan memenangkan kebeningan akhlaq dibanding nafsu. Merekalah orang-orang beruntung yang telah dianugerahi kelapangan dalam jiwa, kebersihan dalam hati dan kelurusan dalam akhlaq. Semua dimensi ini adalah jalan sederhana untuk menuju kebahagiaan. Engkau akan selalu meletakkan hati yang lurus kepada-Nya, kemudian melanjutkan amalmu penuh keistiqamahan hingga jiwamu akan kau menangkan dan nafsumu akan tersingkir dari setiap aktivitasmu.

Membangkitkan hati agar kembali kepada-Nya bukanlah perkara mudah. Menyembuhkan luka tentu membutuhkan proses juga usaha. Maka Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya. Seperti sebuah lirik nasyid sederhana,

“Tuhan.. Dosaku menggunung tinggi.. namun Rahmat-Mu melangit luas…”

Begitulah… Rahmat Allah selalu saja hadir bagi mereka yang lengah terhadap-Nya. Ampunan-Nya selalu saja tak pernah absen ditiap harinya, selagi kau meminta-Nya, selagi kau mengharapnya.

Setidaknya kita semua pernah belajar bagaimana bangkit dari keterpurukan. Selagi engkau merasa sulit, jangan sampai hatimu tak terpaut kepada-Nya. Yang kau dapatkan hanyalah kekosongan jika Allah tak bersamamu. Maka rengkuhlah cinta dalam dekapan-Nya, sambutlah damai yang akan selalu menjadi temanmu.. Selagi engkau merasa, bahwa Allah adalah sebaik-baik penolongmu.

Jumat, 29 Juli 2011

Dari Mata, Turun Ke Hati…

Akhwatmuslimah.com – Matahari telah tergelincir. Seorang lelaki terlihat bersegera menuju masjid ketika adzan zuhur dikumandangkan dari sebuah masjid kampus. Lelaki itu berwudhu dan menunaikan shalat nawafil. Lalu ia menjadi makmum di shaff terdepan. Shalat wajib ia laksanakan dengan ruku’ dan sujud yang sempurna. Setelah shalat tak lupa ia memuji nama Tuhannya dan memanjatkan doa untuk dirinya, ibu, ayahnya dan untuk ummat Muhammad saw yang sedang berjihad fii sabilillah.

Sebelum menuju kelas untuk kuliah, lelaki itu menyempatkan diri bersalam-salaman dengan beberapa jamaah lain. Dengan raut wajah yang bersahaja, ia sedekahkan senyum terhadap semua orang yang ditemuinya. Ucapan salam pun ditujukannya kepada para akhwat yang ditemuinya di depan masjid.

Lelaki yang bernama Ali itu kemudian segera memasuki ruang kelasnya. Ia duduk di bangkunya dan mengeluarkan buku berjudul “Langitpun Terguncang’. Buku berisi tentang hari akhir itu dibacanya dengan tekun. Sesekali ia mengerutkan dahi dan dan sesekali ia tersenyum simpul.

Ali sangat suka membaca dan meyukai ilmu Allah yang berhubungan dengan hari akhir karena dengan demikian ia dapat membangkitkan rasa cinta akan kampung akhirat dan tidak terlalu cinta pada dunia. Prinsipnya adalah “Bekerja untuk dunia seakan hidup selamanya dan beribadah untuk akhirat seakan mati esok.”

Sejak setahun belakangan ini, Ali selalu berusaha mencintai akhirat. Sunnah Rasululah saw ia gigit kuat dengan gigi gerahamnya agar tak terjerumus kepada bid’ah. Ali selalu menyibukkan diri dengan segala Islam. Ia sangat membenci sekularisme karena menurutnya, sekulerisme itu tidak masuk akal. Bukankah ummat Islam mengetahui bahwa yang menciptakan adalah Allah swt, lalu mengapa mengganti hukum Tuhannya dengan hukum ciptaan dan pandangan manusia? Bukankah yang menciptakan lebih mengetahui keadaan fitrah ciptaannya?
Allah swt yang menciptakan, maka sudah barang tentu segala sesuatunya tak dapat dipisahkan dari hukum Allah. Katakan yang halal itu halal dan yang haram itu haram, karena pengetahuan yang demikian datangnya dari sisi Allah.

Sementara Ali membaca bukunya dengan tekun, dua mahasiswi yang duduk tak jauh dari Ali bercakap-cakap membicarakan Ali. Mereka menyayangkan sekali, Ali yang demikian tampan dan juga pintar, namun belum mempunyai pacar, padahal banyak mahassiwi cantik di kampus ini yang suka padanya. Tapi tampaknya Ali tidak ambil peduli. Sikapnya itu membuat para wanita menjadi penasaran dan justru banyak yang ber-tabarruj di hadapannya. Kedua wanita itu terus bercakap-cakap hingga lupa bahwa mereka telah sampai kepada tahap ghibah.

Ali memang tak mau ambil pusing tentang urusan wanita karena ia yakin jodoh di tangan Allah swt. Namun tampaknya iman Ali kali ini benar-benar diuji oleh Allah SWT.

Ali menutup bukunya ketika dosen telah masuk kelas. Tampaknya sang dosen tak sendirian, di belakangnya ada seorang mahasiswi yang kelihatan malu-malu memasuki ruang kelas dan segera duduk di sebelah Ali.
Ali merasa belum pernah melihat gadis ini sebelumnya.
Saat dosen mengabsen satu persatu, tahulah Ali bahwa gadis itu bernama Nisa.

Tanpa sengaja Ali memandang Nisa. Jantungnya berdegup keras. Bukan lantaran suka, tapi karena Ali selalu menundukkan pandangan pada semua wanita, sesuai perintah Allah SWT dalam Al Qur’an dan Rasulullah saw dalam hadits.
“Astaghfirullah…!”, Ali beristighfar.
Pandangan pertama adalah anugerah atau lampu hijau. Pandangan kedua adalah lampu kuning. Ketiga adalah lampu merah. Ali sangat khawatir bila dari mata turun ke hati karena pandangan mata adalah panah-panah iblis.

***

Pada pertemuan kuliah selanjutnya, Nisa yang sering duduk di sebelah Ali, kian merasa aneh karena Ali tak pernah menatapnya kala berbicara. Ia lalu menanyakan hal itu kepada Utsman, teman dekat Ali. Mendengar penjelasan Utsman, tumbuh rasa kagum Nisa pada Ali.
“Aku akan tundukkan pandangan seperti Ali”, tekad Nisa dalam hati.

Hari demi hari Nisa mendekati Ali. Ia banyak bertanya tentang ilmu agama kepada Ali.
Karena menganggap Nisa adalah ladang da’wah yang potensial, Ali menanggapi dengan senang hati.

Hari berlalu… tanpa sengaja Ali memandang Nisa. Ada bisikan yang berkata,
“Sudahlah pandang saja, toh Nisa itu tidak terlau cantik.. Jadi mana mungkin kamu jatuh hati pada gadis seperti itu”
Namun bisikan yang lain muncul,
“Tundukkan pandanganmu. Ingat Allah! Cantik atau tidak, dia tetaplah wanita.”
Ali gundah.
“Kurasa, jika memandang Nisa, tak akan membangkitkan syahwat, jadi mana mungkin mata, pikiran dan hatiku ini berzina.”

Sejak itu, Ali terus menjawab pertanyaan-pertanyaan Nisa tentang agama, tanpa ghadhul bashar karena Ali menganggap Nisa sudah seperti adik… , hanya adik.

Ali dan Nisa kian dekat. Banyak hal yang mereka diskusikan. Masalah ummat maupun masalah agama. Bahkan terlalu dekat…

Hampir setiap hari, Ali dapat dengan bebas memandang Nisa. Hari demi hari, minggu demi minggu, tanpa disadarinya, ia hanya memandang satu wanita, NISA! Kala Nisa tak ada, terasa ada yang hilang. Tak ada teman diskusi agama…, tak ada teman berbicara dengan tawa yang renyah.., tak ada…wanita. DEG!!! Jantung Ali berdebar keras, bukan karena takut melanggar perintah Allah, namun karena ada yang berdesir di dalam hati…karena ia… mencintai Nisa.

Bisikan-bisikan itu datang kembali…
“Jangan biarkan perasaan ini tumbuh berkembang. Cegahlah sebisamu! Jangan sampai kamu terjerumus zina hati…! Cintamu bukan karena Allah, tapi karena syahwat semata.”
Tapi bisikan lain berkata,
“Cinta ini indah bukan? Memang indah! Sayang lho jika masa muda dilewatkan dengan ibadah saja. Kapan lagi kamu dapat melewati masa kampus dengan manis. Lagipula jika kamu pacaran kan secara sehat, secara Islami.. ‘Tul nggak!”
Ali mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Manalah ada pacaran Islami, bahkan hatimu akan berzina dengan hubungan itu. Matamu juga berzina karena memandangnya dengan syahwat. Hubungan yang halal hanyalah pernikahan. Lain itu tidak!!! Bukankah salah satu tujuan pernikahan adalah untuk mengubur zina?”, bisikan yang pertama terdengar lagi.

Terdengar lagi bisikan yang lain, “Terlalu banyak aturan! Begini zina, begitu zina. Jika langsung menikah, bagaimana bila tidak cocok? Bukankah harus ada penjajakan dulu agar saling mengenal! Apatah lagi kamu baru kuliah tingkat satu. Nikah susah!”

Terdengar bantahan, “Benci karena Allah, cinta karena Allah. Jika pernikahanmu karena Allah, Insya Allah, Dia akan ridho padamu, dan akan sakinah keluargamu. Percayalah pada Tuhan penciptamu! Allah telah tentukan jodohmu. Contohlah Rasululah SAW, hubungan beliau dengan wanita hanya pernikahan.”

Bisikan lain berkata. “Bla.., bla.., Ali,… masa muda.., masa muda…, jangan sampai dilewatkan, sayang lho!”

Ali berpikir keras. Kali ini imannya benar-benar dilanda godaan hebat. Syetan telah berhasil membujuknya dengan perangkapnya yang selalu sukses sepanjang zaman, yaitu wanita.

Ali mengangkat gagang telepon. Jari-jarinya bergetar menekan nomor telepon Nisa.
“Aah.., aku tidak berani.” Ali menutup telepon.
Bisikan itu datang lagi, “Menyatakannya, lewat surat saja, supaya romantis…!”
“Aha! Benar! “ Ali mengambil selembar kertas dan menuliskan isi hatinya. Ia berencana akan menitipkannya pada teman dekat Nisa. Jantung Ali berdebar ketika dari kejauhan ia melihat Nisa terlihat menerima surat dari temannya dan membaca surat itu.

***

Esoknya, Utsman mengantarkan surat balasan dari Nisa untuk Ali, sembari berkata, “Nisa hari ini sudah pakai jilbab, dia jadi cantik lho. Sudah jadi akhwat!”

Ali terkejut mendengarnya, namun rasa penasarannya membuatnya lebih memilih untuk membaca surat itu terlebih dahulu daripada merenungi ucapan Ustman tadi.
Ali membaca surat itu dengan sungguh-sungguh. Ia benar-benar tak menyangka akan penolakan yang bersahaja namun cukup membuatnya merasa ditampar keras. Nisa menuliskan beberapa ayat dari Al Qur’an, isinya :

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An Nuur : 30)
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.”(QS. Al Mu’minuun : 19).

Ali menghela nafas panjang… Astaghfirullah… Astaghfirullah… Hanya ucapan istighfar yang keluar dari bibirnya. Pandangan khianatku sungguh terlarang. Memandang wanita yang bukan muhrim. Ya Allah… kami dengar dan kami taat. Astaghfirullah… [SOA]

Minggu, 24 Juli 2011

ckckckckck.

Anakku, begitu sering kau bicara tentang cinta.

Cinta kepada istri, cinta kepada anak, cinta kepada agama, cinta kepada bangsa, cinta kepada filosofi, cinta kepada rumah, cinta kepada kebenaran, cinta kepada Tuhan.

Apakah isi, atau esensi, dari cintamu itu?

Kau bilang itu cinta suci, cinta sejati, cinta yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, cinta sepenuh hati, cinta pertama… Apakah benar begitu, anakku?



Anakku, mari kita bicara tentang cinta.

Cinta apa yang kau miliki?”

Merasa diri ini memang belum paham apa makna cinta yang sebenarnya, maka aku dengarkan baik-baik setiap hikmah yang menyemburat seperti cahaya.



Anakku, kamu harus membuka hatimu lebar-lebar agar bisa menangkap esensi cinta yang akan aku sampaikan.

Simpan pertanyaanmu untuk nanti, karena setiap pertanyaan itu terlahir dari akal. Seperti langit, akal melayang tinggi di atas bumi tempatmu berpijak. Dan kau pun akan jauh dari hati pijakanmu, satu-satunya titik yang mampu menangkap esensi cinta.



Lihat batang bunga mawar itu.

Dia punya potensi untuk mempersembahkan bunga merah dan harum yang semerbak.

Namun jika batang itu tak pernah ditanam, tak akan pernah mawar itu menghiasi kebunmu.

Maka, hanya dengan membuka diri untuk tumbuhnya akar dan daun lah, batang mawar itu akan melahirkan bunga mawar yang harum.

Demikian juga dengan hatimu, anakku.

Kau harus membukanya, agar potensi cinta yang terkandung di dalamnya bisa merekah, lalu menyinari dunia sekitarmu dengan kedamaian.



Anakku, begitu sering kau bicara tentang cinta.

Cinta kepada istri, cinta kepada anak, cinta kepada agama, cinta kepada bangsa, cinta kepada filosofi, cinta kepada rumah, cinta kepada kebenaran, cinta kepada Tuhan.

Apakah isi, atau esensi, dari cintamu itu? Kau bilang itu cinta suci, cinta sejati, cinta yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, cinta sepenuh hati, cinta pertama… Apakah benar begitu, anakku?



Mungkin di desamu kau punya seekor kuda.

Begitu sayangnya kau pada kuda itu.

Setiap hari kau beri makan, minum, kau rawat bulunya, kau bersihkan, kau ajak jalan-jalan. Seolah kuda itu telah menjadi bagian dari hidupmu, seperti saudaramu. Kau mencintai kuda itu sepenuh hati.

Namun, suatu ketika datang orang yang ingin membelinya dengan harga yang fantastis. Hatimu goyah, dan kau pun menjualnya.

Cintamu tidak sepenuh hati, karena kau rela menjual cinta. Kau mencintai kuda, karena kegagahannya membuatmu bangga dan selalu senang ketika menungganginya. Namun, ketika datang harta yang lebih memberikan kesenangan, kau berpaling.

Kau cinta karena kau mengharapkan sesuatu dari yang kau cintai.

Kau cinta kudamu, karena mengharapkan kegagahan.

Cintamu berpaling kepada harta, karena kau mengharapkan kekayaan.

Ketika keadaan berubah, berubah pula cintamu.



Kau sudah punya istri.

Begitu besar cintamu kepadanya.

Bahkan kau bilang, dia adalah pasangan sayapmu.

Tak mampu kau terbang jika pasangan sayapmu sakit.

Cintamu cinta sejati, sehidup semati.

Namun, ketika kekasihmu sedang tak enak hati yang keseratus kali, kau enggan menghiburnya, kau biarkan dia dengan nestapanya karena sudah biasa.

Ketika dia sakit yang ke lima puluh kali, perhatianmu pun berkurang, tidak seperti ketika pertama kali kau bersamanya.

Ketika dia berbuat salah yang ke sepuluh kali, kau pun menjadi mudah marah dan kesal.

Tidak seperti pertama kali kau melihatnya, kau begitu pemaaf.

Dan kelak ketika dia sudah keriput kulitnya, akan kan kau cari pengganti dengan alasan dia tak mampu mendukung perjuanganmu lagi?

Kalau begitu, maka cintamu cinta berpengharapan.

Kau mencintainya, karena dia memberi kebahagiaan kepadamu.

Kau mencintainya, karena dia mampu mendukungmu.

Ketika semua berubah, berubah pula cintamu.



Kau punya sahabat.

Begitu sayangnya kau kepadanya.

Sejak kecil kau bermain bersamanya, dan hingga dewasa kau dan dia masih saling membantu, melebihi saudara.

Kau pun menyatakan bahwa dia sahabat sejatimu.

Begitu besar sayangmu kepadanya, tak bisa digantikan oleh harta.

Namun suatu ketika dia mengambil jalan hidup yang berbeda dengan keyakinanmu. Setengah mati kau berusaha menahannya.

Namun dia terus melangkah, karena dia yakin itulah jalannya.

Akhirnya, bekal keyakinan dan imanmu menyatakan bahwa dia bukan sahabatmu, bukan saudaramu lagi.

Dan perjalanan kalian sampai di situ.

Kau mencintainya, karena dia mencintaimu, sejalan denganmu.

Kau mendukungnya, mendoakannya, membelanya, mengunjunginya, karena dia seiman denganmu. Namun ketika dia berubah keyakinan, hilang sudah cintamu.

Cintamu telah berubah.



Kau memegang teguh agamamu.

Begitu besar cintamu kepada jalanmu.

Kau beri makan fakir miskin, kau tolong anak yatim, tak pernah kau tinggalkan ibadahmu, dengan harapan kelak kau bisa bertemu Tuhanmu.

Namun, suatu ketika orang lain menghina nabimu, dan kau pun marah dan membakar tanpa ampun.

Apakah kau lupa bahwa jalanmu mengajak untuk mengutamakan cinta dan maaf?

Dan jangankan orang lain yang menghina agamamu, saudaramu yang berbeda pemahaman saja engkau kafirkan, engkau jauhi, dan engkau halalkan darahnya.

Bukankah Tuhanmu saja tetap cinta kepada makhluk-Nya yang seperti ini, meskipun mereka bersujud atau menghina-Nya?

Kau cinta kepada agamamu, tapi kau persepsikan cinta yang diajarkan oleh Tuhanmu dengan caramu sendiri.



Anakku, selama kau begitu kuat terikat kepada sesuatu dan memfokuskan cintamu pada sesuatu itu, selama itu pula kau tidak akan menemukan True Love. Cintamu adalah Selfish Love, cinta yang mengharapkan, cinta karena menguntungkanmu. Cinta yang akan luntur ketika sesuatu yang kau cintai itu berubah.

Dengan cinta seperti ini kau ibaratnya sedang mengaspal jalan.

Kau tebarkan pasir di atas sebuah jalan untuk meninggikannya.

Lalu kau keraskan dan kau lapisi atasnya dengan aspal.

Pada awalnya tampak bagus, kuat, dan nyaman dilewati.

Setiap hari kendaraan lewat di atasnya.

Dan musim pun berubah, ketika hujan turun dengan derasnya, dan truk-truk besar melintasinya.

Lapisannya mengelupas, dan lama-lama tampak lah lobang di atas jalan itu.

Cinta yang bukan True Love, adalah cinta yang seperti ini, yang akan berubah ketika sesuatu yang kau cintai itu berubah.

Kau harus memahami hal ini, anakku.



Sekarang lihatlah, bagaimana Tuhanmu memberikan cinta-Nya.

Dia mencintai setiap yang hidup, dengan cinta (rahmaniyyah) yang sama, tidak membeda-bedakan.

Manusia yang menyembah-Nya dan manusia yang menghina-Nya, semua diberi-Nya kehidupan.

Kekuasaan-Nya ada di setiap yang hidup.

Dia tidak meninggalkan makhluk-Nya, hanya karena si makhluk tidak lagi percaya kepadanya.

Jika Dia hanya mencintai mereka yang menyembah-Nya saja, maka Dia pilih kasih, Dia memberi cinta yang berharap, mencintai karena disembah.

Dia tidak begitu, dia tetap mencintai setiap ciptaan-Nya.

Itulah True Love.

Cinta yang tak pernah berubah, walau yang dicintai berubah.

Itulah cinta kepunyaan Tuhan.

nakku, kau harus menyematkan cinta sejati ini dalam dirimu.

Tanam bibitnya, pupuk agar subur, dan tebarkan bunga dan buahnya ke alam di sekitarmu.



Dan kau perlu tahu, anakku.

Selama kau memfokuskan cintamu pada yang kau cintai, maka selama itu pula kau tak akan pernah bisa memiliki cinta sejati, True Love.

Cinta sejati hanya kau rasakan, ketika kau melihat Dia dalam titik pusat setiap yang kau cintai.

Ketika kau mencintai istrimu, bukan kecantikan dan kebaikan istrimu itu yang kau lihat, tapi yang kau lihat “Ya Allah! Ini ciptaan-Mu, sungguh cantiknya. Ini kebaikan-Mu yang kau sematkan dalam dirinya.”

Ketika kau lihat saudaramu entah yang sejalan maupun yang berseberangan, kau lihat pancaran Cahaya-Nya dalam diri mereka, yang tersembunyi dalam misteri jiwanya.

Kau harus bisa melihat Dia, dalam setiap yang kau cintai, setiap yang kau lihat.

Ketika kau melihat makanan, kau bilang “Ya Allah, ini makanan dari-Mu. Sungguh luar biasa!” Ketika kau melihat seekor kucing yang buruk rupa, kau melihat kehidupan-Nya yang mewujud dalam diri kucing itu. Ketika kau mengikuti sebuah ajaran, kau lihat Dia yang berada dibalik ajaran itu, bukan ajaran itu yang berubah jadi berhalamu. Ketika kau melihat keyakinan lain, kau lihat Dia yang menciptakan keyakinan itu, dengan segala rahasia dan maksud yang kau belum mengerti.



Ketika kau bisa melihat Dia, kemanapun wajahmu memandang, saat itulah kau akan memancarkan cinta sejati kepada alam semesta.

Cintamu tidak terikat dan terfokus pada yang kau pegang.

Cintamu tak tertipu oleh baju filosofi, agama, istri, dan harta benda yang kau cintai.

Cintamu langsung melihat titik pusat dari segala filosofi, agama, istri, dan harta benda, dimana Dia berada di titik pusat itu.

Cintamu langsung melihat Dia.



Dan hanya Dia yang bisa memandang Dia. Kau harus memahami ini, anakku. Maka, dalam dirimu hanya ada Dia, hanya ada pancaran cahaya-Nya.

Dirimu harus seperti bunga mawar yang merekah.

Karena hanya saat mawar merekah lah akan tampak kehindahan di dalamnya, dan tersebar bau wangi ke sekitarnya.

Mawar yang tertutup, yang masih kuncup, ibarat cahaya yang masih tertutup oleh lapisan-lapisan jiwa. Apalagi mawar yang masih berupa batang, semakin jauh dari terpancarnya cahaya.

Bukalah hatimu, mekarkan mawarmu.



Anakku, hanya jiwa yang telah berserah diri sajalah yang akan memancarkan cahaya-Nya. Sedangkan jiwa yang masih terlalu erat memegang segala yang dicintainya, akan menutup cahaya itu dengan berhala filosofi, agama, istri, dan harta benda. Lihat kembali, anakku, akan pengakuanmu bahwa kau telah berserah diri. Lihat baik-baik, teliti dengan seksama, apakah pengakuan itu hanya pengakuan sepihak darimu?

Apakah Dia sudah membenarkan pengakuanmu?

Ketika kau bilang Allah maha besar apakah kau benar-benar sudah bisa melihat kebesaran Dia dalam setiap yang kau lihat?



Jika kau masih erat mencintai berhala-berhalamu, maka sesungguhnya jalanmu menuju keberserahdirian masih panjang.

Kau masih harus membuka kebun bunga mawar yang terkunci rapat dalam hatimu. Dan hanya Dia-lah yang memegang kunci kebun itu.

Mintalah kepada-Nya untuk membukanya. Lalu, masuklah ke dalam taman mawarmu. Bersihkan rumput-rumput liar di sana, gemburkan tanah, sirami batang mawar, halau jauh-jauh ulat yang memakan daunnya.

Kemudian, bersabarlah, bersyukurlah, dan berharaplah. semoga suatu saat semua mawar itu akan berbunga, lalu merekah menyebarkan bau harum ke penjuru istana.



Semoga Allah membimbingmu, anakku.

Sabtu, 23 Juli 2011

Surat Lamaran Kerja

Hal : Permohonan Kerja Bitung,……………2011
Kepada Yth :
Pimpinan Cabang P.T ASDP
Indonesia Ferry ( Persero )
Cabang Bitung
Di_ Bitung
Dengan Hormat,
Yang Bertanda Tangan Dibawah ini :
Nama :
Tempat tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :

Dengan Ini Saya Mengajukan Lamaran kerja Kehadapan bapak Sebagai Pimpinan PT………………………………
Adapun Sebagai bahan Pertimbangan. Bersama Ini Saya LAmpirkan Sebagai Berikut :
1. Foto Kopy Surat Keterangan Kepolisian
2. Foto kopy Surat Keteranagan Dokter
3. Foto Kopy Ijaza LAut ATT-D
4. Foto Kopy Ijaza Terakhir
5. Foto Kopy Ijaza BST, SCRB, AFF
6. Foto Kopy KTP
7. Foto Kopy Buku Pelaut
8. Pas Photo Ukuran 4*6 = 4 Lbr

Demikian Surat Permohonan Ini Saya Buat Denagan BAik Dan Benar AtasKebijaksanaan Bapak saya Ucapkan Terima KAsih.

Yang Memohon

…………………………….

Kamis, 14 Juli 2011

apa Yg Anda Pikirkan

Setiap kali membuka akun Facebook maka dinding facebook ini selalu bertanya? “Apa yang sedang Anda pikirkan?” Pertanyaan ini merupakan perbaikan dari pertanyaan sebelumnya pada saat Saya mulai bergabung (27-01-2009) dimana saat itu yang ditanyakan adalah, “Apa yang sedang Anda lakukan?”

Menurut saya tepat sekali penggantian pertanyaan tersebut. Bila kita menggunakan pertanyaan yang pertama maka status kita mungkin terbatas, karena apa yang kita lakukan terbatas pengetahuan atau kemampuan yang kita miliki, sementara pertanyaan yang kedua menjadi tidak terbatas karena kita bisa berimajinasi. Kondisi ini seperti yang dikatakan Albert Einstein yang mengatakan bahwa, “Ilmu pengetahuan sangatlah terbatas sementara imajinasi tidak terbatas”.

Menarik juga perkataan dari Eleanor Roosevelt, mantan Presiden USA seperti dalam teks photo di atas, yang mengatakan : Small Minds discuss people, Average Minds discuss events, Great Minds discuss ideas

Hmm... boleh jadi sangat benar. “Pikiran Kecil membicarakan orang. Pikiran Sedang membicarakan peristiwa. Pikiran Besar membicarakan gagasan”.

Dan kitapun bisa melanjutkan... maka sebagai akibatnya ...
PIKIRAN KECIL akan menghasilkan GOSIP.
PIKIRAN SEDANG akan menghasilkan PENGETAHUAN.
PIKIRAN BESAR akan menghasilkan SOLUSI.

Ketiga jenis pikiran ini ada di dalam setiap otak kita. Pikiran mana yang lebih mendominasi kita, begitulah apa yang dihasilkannya. Kalau setiap saat otak kita dipenuhi oleh Pikiran Kecil, maka kita akan selalu asyik dengan urusan orang lain, namun tidak menghasilkan apa-apa, kecuali perseteruan. Tetapi bila Pikiran Besar yang mendominasi, maka ia akan aktif menemukan terobosan baru.

PIKIRAN KECIL senang menggunakan kata tanya “SIAPA”,
PIKIRAN SEDANG senang menggunakan kata: “ADA APA”, sedangkan
PIKIRAN BESAR selalu memanfaatkan kata tanya: “MENGAPA” dan “BAGAIMANA”.

Dalam melihat satu peristiwa yang sama, misalnya jatuhnya buah apel dari pohonnya, akan cenderung ditanggapi berbeda.

Si PIKIRAN KECIL akan tertarik dengan pertanyaan : “SIAPA SIH YANG KEMARIN KEJATUHAN BUAH APEL?”
Si Pikiran Sedang akan bertanya: “APAKAH SEKARANG BERARTI SUDAH MULAI MUSIM PANEN BUAH APEL ?”
Sedangkan Si PIKIRAN BESAR : “MENGAPA BUAH APEL ITU JATUH KE BAWAH, BUKANNYA KE ATAS?”.

Dan pikiran yang terakhir itulah yang konon mengisnpirasi SIR ISAAC NEWTON menemukan TEORI GRAVITASInya yang terkenal. Tidak ada satupun prestasi atau karya di dunia ini yang dihasilkan oleh Pikiran Kecil.

Di samping itu, ketiga jenis pikiran ini juga mempunyai ‘MAKANAN’ FAVORIT yang berbeda.
Si PIKIRAN KECIL biasanya senang melahap TABLOID, INFOTAINMENT, KORAN MERAH
si PIKIRAN SEDANG amat berselera dengan KORAN BERITA,
si PIKIRAN BESAR memilih BUKU-BUKU/ ARTIKEL yang membangkitkan INSPIRASI.

Jadi apa yang sedang Anda pikirkan?

Kamis, 07 Juli 2011

I want to be loved for God......!

Jika kau mencintaiku kerana sifatku yang ceria
Menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu
Kemudian aku bertanya
Bila keceriaan itu kelam dirundung duka
Seberapa muram cintamu kan ada?

Jika kau mencintaiku karena kecantikanku
Menyejukkan setiap mata yang memandangnya
Kemudian aku bertanya
Saat kecantikan itu memudar ditempuh usia
Seberapa pudarkah kelak cintamu padaku?

Jika kau mencintaiku karena ramah hatiku
Memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu
Kemudian aku bertanya
Kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka
Seberapa mampu cintamu memendam praduga?

Jika kau mencintaiku karena cerdasnya diriku
Membuatmu yakin pada putusanku
Kemudian aku bertanya
Ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
Seberapa bijak cintamu tuk tetap mengharapku?

Jika kau mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki
Menyematkan rasa bangga mu yang mengenalku
Kemudian aku bertanya
Jika di tengah itu rasa manjaku tiba menyeruak
Seberapa tangguh cintamu tuk tetap bersamaku?

Jika kau mencintaiku karena tegarnya sikapku
Menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
Kemudian aku bertanya
Andai ketegaran itu rapuh diterpa badai
Seberapa kuat cintamu bertahan?

Jika kau mencintaiku karena pengertian yang ku berikan
Menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang ku tanam
Kemudian aku bertanya
Kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat
Seberapa kau mampu mengerti cinta ini?

Jika kau mencintaiku karena luasnya danau kesabaranku
Menambah dalamnya rasa cinta semakin kau mengenalku
Kemudian aku bertanya
Mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
Seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Jika kau mencintaiku karena keteguhan imanku
Bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
Kemudian aku bertanya
Kala iman itu jatuh menurun
Seberapa berkurang akhirnya cintamu padaku?

Jika kau mencintaiku karena
Ku yang tlah kau pilih sebagai cinta yang kan kau pegang sepanjang hayat
Kemudian aku bertanya
Pun hati ini tergoncang
Seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup
Untuk membuat cinta ini tetap bersama diriku
Maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cinta ini....

Aku ingin kau cintai karena Allah..
Karena Dia kan selalu ada tuk menjaga
Maka cintaku kan tetap utuh dan setia
Hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu
Karena cintaku berpulang pada-Nya..

Kamis, 17 Maret 2011

P.t Dasa Karindo Utama. Jln Marina Kav.31/32 Semarang 50144 Indonesia. Telp. (62-24) 76631591 (Hunting). Fax. (62-24) 76631592. Email: pualamasgroup@yahoo.com

Rabu, 02 Maret 2011

prushaan

MICLYN EXPRESS OFFSHORE Jakarta PARFI H.Umar Ismail Bldg. 3rd Fl. HR.Rasuna Said Kav. 22

Rabu, 12 Januari 2011

Curriculum vitae

Curriculum Vitae

Name:
Muh.yusran Nationality :
Indonesian Place/date of birth:
Donggala/07 July 1988 Marital Status:
singel Religion:
Muslim Height: 165cm
weight: 55kg
Addres: JL. Bhakti No. 63 RT 002 RW 001 Kel tanjung Batu Kec Banawa



Contact Person: Mobile Phone: 082198770030
E-Mail : yusranpopeyjunior@gmail.com


Detail of document Number Date of issued Expired Date Issued at
Seamen Book X015240 01 Feb 2010 01 Feb 2013 Bitung


Certificate of proficiency Serial Number Certificate Number Date of Issued Issued By
Basic safety Training
PSCRB
AFF CP 1070262
CP 1311127
CP 1310352 6201502312012709
6201502312041810
6201502312061810 11 Des 2009
14 Des 2010
6 Des 2010 Bitung
Jakarta
Jakarta


Certificate of Competensy Serial Number Certificate Number Issued Date And Place
ATTD 0005607 6201502312T60210 Jakarta,15 Des 2010

Minggu, 09 Januari 2011

daftar rangkuman alamat perusahaan2 offshore

Emas Offshore Pte Ltd (Head Office)
Address 15-01/02
80, Marine Parade Road
Singapore. 408565
Telephone +65 6 742 6765
Facsimile +65 6 742 5286
Web http://www.emasoffshore.com/

Email operations@emasoffshore.com


Halul Offshore Services Co WLL (Head Office)
Address PO Box 24600, 3rd Floor
Al Fardan Building
Grand Hamad Street
Doha, Qatar
Telephone +974 4414625
Facsimile +974 4410338
Web http://www.haluloffshore.com/

Email info@haluloffshore.com


Semco Salvage & Marine Pte Ltd (Head Office)
Address 59, Shipyard Road, Jurong
Singapore. 628143
Telephone +65 6 265 0177
Facsimile +65 6 264 4190
Email opsroom@semcopsa.com.sg



Tidewater Marine International Pte Ltd (Head Office)
Address PO Box 5119
Loyang Offshore Supply Base
Loyang Crescent
Singapore. 508988
Telephone +65 6 545 0544
Facsimile +65 6 542 4289



Wijsmuller Marine Singapore Pte Ltd (Head Office)
Address 03-01, HMC Building
2, Mistri Road
Singapore. 079624
Telephone +65 6 221 3919
Facsimile +65 6 226 3909

Uniwise Offshore Ltd (Head Office)
Address c/o Wijsmuller Marine Singapor
03-01, HMC Building
2, Mistri Road
Singapore. 079624
Telephone +65 6 221 3919
Facsimile +65 6 226 3909
Email shipping.biz@unithaigroup.com








Uni-Haul Lines Pte Ltd (Head Office)
Address c/o Emas Offshore Pte Ltd
15-01/02
80, Marine Parade Road
Singapore. 408565
Telephone +65 6 742 6765
Facsimile +65 6 742 5286



Swissco Offshore Pte Ltd (Head Office)
Address 9, Pandan Road
Singapore. 609257
Telephone +65 6 265 2855
Facsimile +65 6 264 1661
Web http://www.swissco.net/

Email swissco@singnet.com.sg





Swire Pacific Offshore Services Pte Ltd (Head Office)
Address 12-01, The Concourse
300, Beach Road
Singapore. 199555
Telephone +65 6 294 3088
Facsimile +65 6 294 3211
Web http://www.swire.com.sg/

Email info@swire.com.sg



Seaward Shipping & Trading Co (S) Pte Ltd (Head Office)
Address 18-11, International Plaza
10, Anson Road
Singapore. 079903
Telephone +65 6 220 3277
Facsimile +65 6 225 4512




SEACOR Marine (Asia) Pte Ltd (Head Office)
Address 05-01A, PSA Vista
20, Harbour Drive
Singapore. 117612
Telephone +65 6 872 1123
Facsimile +65 6 872 2762


Jaya Offshore Pte Ltd (Head Office)
Address 13, Tuas Crescent
Singapore. 638707
Telephone +65 6 265 1010
Facsimile +65 6 861 8052
Web http://www.jayaholdings.com/

Email jaya@jayaholdings.com



Chuan Hup Agencies Pte Ltd (Head Office)
Address 388, Jalan Ahmad Ibrahim
Singapore. 629157
Telephone +65 6 861 1711
Facsimile +65 6 862 2336
Web http://www.choffshore.com.sg/

Email chasin@chuanhup.com.sg


Pacific Richfield Marine Pte Ltd (Head Office) [ PRM ]
Address 22-06/07/08, Chinatown Point
133, New Bridge Road
Singapore. 059413
Telephone +65 6 538 2623
Facsimile +65 6 532 6327
[mr.zainal]



AKN Offshore Supplies & Services Pte Ltd (Head Office)
Address c/o QSA Marine & Logistics Pte
14-07, Fortune Centre
190, Middle Road
Singapore. 188979
Telephone +65 6 275 5333
Facsimile +65 6 275 4333

ASL Triaksa Offshore Pte Ltd (Head Office)
Address 19, Pandan Road
Singapore. 609271
Telephone +65 6 264 3833
Facsimile +65 6 266 1473
Web http://www.aslmarine.com/

Email asl-op@aslmarine.com


Chuan Hup Holdings Ltd (Head Office)
Address 1, Benoi Road, Singapore
629875
Telephone +65 6861 1711
Facsimile +65 6862 2336

Huap Choon Offshore Supplies (Pte) Ltd (Head Office)
Address 13-09
Parkway Builders Centre
1, Marine Parade Central
Singapore. 449408
Telephone +65 6 345 6463
Facsimile +65 6 447 2679



Pelican Offshore Services Pte Ltd (Head Office)
Address 11, Tuas Crescent
Singapore. 638705
Telephone +65 6 862 8322
Facsimile +65 6 863 3438

Labroy Shipping Pte Ltd (Head Office)
Address 11-23, HarbourFront Centre
1, Maritime Square
Singapore. 099253
Telephone +65 6551 5900
Facsimile +65 6377 4464
Web http://www.labroy.com.sg/

Email lml@labroy.com.sg


A P Moller Singapore Pte Ltd (Head Office)
Address 11-00, Southpoint
200, Cantonment Road
Singapore. 089763
Telephone +65 6 318 3628
Facsimile +65 6 223 7191
Web http://www.maersk.com/

Email cphinfo@maersk.com


Sea-Good Pte Ltd (Head Office)
Address 09-07
Far East Shopping Centre
545, Orchard Road
Singapore. 238882
Telephone +65 6 737 7911
Facsimile +65 6 737 4889

Seaway Marine Services Pte Ltd (Head Office)
Address 02-05, SPA Building
5, Verdun Road
Singapore. 207274
Telephone +65 6 292 8355
Facsimile +65 6 293 4239

TOOL GROUP (Head Office)
Address 07-00, 21, Jalan Buroh
Jurong, Singapore. 619478
Telephone +65 6 210 2121
Facsimile +65 6 262 2206
Web http://www.kimtrans.com.sg/

Email semkim@kimtrans.com.sg


Smit Singapore Pte Ltd (Head Office)
Address 23, Gul Road, Jurong
Singapore. 629356
Telephone +65 6 668 4222
Facsimile +65 6 668 4333
Web http://www.smit.com/

Email company.singapore@smit.com


Smit-Lloyd BV (Head Office)
Address Havennummer 2204
Waalhaven Oostzijde 85
3087 BM Rotterdam
Netherlands
Telephone +31 10 454 9911
Facsimile +31 10 454 9385
Web http://www.smit.com/


Swire Pacific Offshore Dubai LLC (Head Office)
Address PO Box 8127, 3rd Floor
Office Block 'B'
Mazaya Centre
Sheikh Zayed Road
Dubai, United Arab Emirates
Telephone +971 4 321 2202
Facsimile +971 4 321 2795
Web http://www.swire.com.sg/


PT Santa Fe Supraco Indonesia (Head Office)
Address PO Box 2351
Jalan Melawai Raya 2
Kebayoran Baru
Jakarta, Indonesia
Telephone +62 21 721 1700
Facsimile +62 21 721 1714

PT Sillo Maritime Perdana (Head Office)
Address Room 401, 4th Floor
Prince Centre II
Jalan Jendral Sudirman Kav. 3-
Jakarta
10220, Indonesia

Seabulk Offshore Dubai Inc (Head Office)
Address PO Box 32387, 4th Floor
Wing B-1, Gulf Towers
Oud Metha Road
Dubai, United Arab Emirates
Telephone +971 4 334 4533
Facsimile +971 4 337 1382
Web http:// www.seabulkinternational.com

Email info@seabulk.ae


Sealion Offshore Pte Ltd (Head Office)
Address 09-07, Tanjong Pagar Complex
Keppel Road, 7B
Singapore. 089055
Telephone +65 6 321 1520
Facsimile +65 6 321 1433

Strato Maritime Services Pte Ltd (Head Office)
Address 10-05 3791, Jalan Bukit Merah
Singapore
Telephone +65 6278 0239
Facsimile +65 6278 2759

DAFTAR PERUSAHAAN ASING

AKN Offshore Supplies & Services Pte Ltd (Head Office)
Address c/o QSA Marine & Logistics Pte
14-07, Fortune Centre
190, Middle Road
Singapore. 188979
Telephone +65 6 275 5333
Facsimile +65 6 275 4333

APL Co Pte Ltd (Head Office)
Address 06-00, Nol Building
456, Alexandra Road
Singapore. 119962
Telephone +65 6278 9000
Facsimile +65 6274 2113
Web http://www.apl.com/


ASL Triaksa Offshore Pte Ltd (Head Office)
Address 19, Pandan Road
Singapore. 609271
Telephone +65 6 264 3833
Facsimile +65 6 266 1473
Web http://www.aslmarine.com/

Email asl-op@aslmarine.com


Chuan Hup Holdings Ltd (Head Office)
Address 1, Benoi Road, Singapore
629875
Telephone +65 6861 1711
Facsimile +65 6862 2336

COSCO (Singapore) Pte Ltd (Head Office)
Address 07-00, Suntec City Tower II
9, Temasek Boulevard
Singapore. 038989
Telephone +65 6 885 0910
Facsimile +65 6 338 3681
Email enquiry@cosco.com.sg


Emas Offshore Pte Ltd (Head Office)
Address 15-01/02
80, Marine Parade Road
Singapore. 408565
Telephone +65 6 742 6765
Facsimile +65 6 742 5286
Web http://www.emasoffshore.com/

Email operations@emasoffshore.com


Fortune Glory Pte Ltd (Head Office)
Address 11-02, Chinatown Point
133, New Bridge Road
Singapore. 059413
Telephone +65 6 557 0188
Facsimile +65 6 577 0123
Email forglory@signet.com.sg













Glory Ship Management Pte Ltd (Head Office)
Address 17-01/02, Clifford Centre
24, Raffles Place
Singapore. 048821
Telephone +65 6 536 1986
Facsimile +65 6 536 2987

Huap Choon Offshore Supplies (Pte) Ltd (Head Office)
Address 13-09
Parkway Builders Centre
1, Marine Parade Central
Singapore. 449408
Telephone +65 6 345 6463
Facsimile +65 6 447 2679

Jaya Offshore Pte Ltd (Head Office)
Address 13, Tuas Crescent
Singapore. 638707
Telephone +65 6 265 1010
Facsimile +65 6 861 8052
Web http://www.jayaholdings.com/

Email jaya@jayaholdings.com


'K' Line (Singapore) Pte Ltd (Head Office)
Address Heritage Court
52-56, Peck Seah Street
Singapore. 079319
Telephone +65 6 221 8977
Facsimile +65 6 323 2216






Labroy Shipping Pte Ltd (Head Office)
Address 11-23, HarbourFront Centre
1, Maritime Square
Singapore. 099253
Telephone +65 6551 5900
Facsimile +65 6377 4464
Web http://www.labroy.com.sg/

Email lml@labroy.com.sg


A P Moller Singapore Pte Ltd (Head Office)
Address 11-00, Southpoint
200, Cantonment Road
Singapore. 089763
Telephone +65 6 318 3628
Facsimile +65 6 223 7191
Web http://www.maersk.com/

Email cphinfo@maersk.com


Ocean Tankers (Pte) Ltd (Head Office)
Address 37, Tuas Road
Singapore. 638503
Telephone +65 6 863 2202
Facsimile +65 6 863 9401
Web http://www.oceantankers.com/

Email fleetmgt@oceantankers.com.sg


Pacific Richfield Marine Pte Ltd (Head Office)
Address 22-06/07/08, Chinatown Point
133, New Bridge Road
Singapore. 059413
Telephone +65 6 538 2623
Facsimile +65 6 532 6327

PACC Container Line Pte Ltd (Head Office)
Address 09-02, West Tower
World Great City
1, Kim Seng Promenade
Singapore. 237994
Telephone +65 6 737 7655
Facsimile +65 6 839 7010
Web http://www.pacc.com.sg/

Email info@pacc.com.sg




Pelican Offshore Services Pte Ltd (Head Office)
Address 11, Tuas Crescent
Singapore. 638705
Telephone +65 6 862 8322
Facsimile +65 6 863 3438

Raffles Shipmanagement Services Pte Ltd (Head Office)
Address 09-05, Tan Boon Liat Building
315, Outram Road
Singapore. 169074
Telephone +65 6 227 7990
Facsimile +65 6 227 7795
Web http://www.raffles-shipbrokers.com.sg/

Email shipmgt@raffles-shipbrokers.co


SEACOR Marine (Asia) Pte Ltd (Head Office)
Address 05-01A, PSA Vista
20, Harbour Drive
Singapore. 117612
Telephone +65 6 872 1123
Facsimile +65 6 872 2762

Sea-Good Pte Ltd (Head Office)
Address 09-07
Far East Shopping Centre
545, Orchard Road
Singapore. 238882
Telephone +65 6 737 7911
Facsimile +65 6 737 4889

Seaway Marine Services Pte Ltd (Head Office)
Address 02-05, SPA Building
5, Verdun Road
Singapore. 207274
Telephone +65 6 292 8355
Facsimile +65 6 293 4239

Sembawang Kimtrans Ltd (Head Office)
Address 07-00, 21, Jalan Buroh
Jurong, Singapore. 619478
Telephone +65 6 210 2121
Facsimile +65 6 262 2206
Web http://www.kimtrans.com.sg/

Email semkim@kimtrans.com.sg



Semco Salvage & Marine Pte Ltd (Head Office)
Address 59, Shipyard Road, Jurong
Singapore. 628143
Telephone +65 6 265 0177
Facsimile +65 6 264 4190
Email opsroom@semcopsa.com.sg


Smit Singapore Pte Ltd (Head Office)
Address 23, Gul Road, Jurong
Singapore. 629356
Telephone +65 6 668 4222
Facsimile +65 6 668 4333
Web http://www.smit.com/

Email company.singapore@smit.com


Sun Ocean Bunkering Pte Ltd (Head Office)
Address 34-02, UIC Building
5, Shenton Way
Singapore. 068808
Telephone +65 6 223 0010
Facsimile +65 6 223 0604


Swire Pacific Offshore Services Pte Ltd (Head Office)
Address 12-01, The Concourse
300, Beach Road
Singapore. 199555
Telephone +65 6 294 3088
Facsimile +65 6 294 3211
Web http://www.swire.com.sg/

Email info@swire.com.sg


Tanker Pacific Management (Singapore) Pte Ltd (Head Office)
Address 38-01, Millenia Tower
1, Temasek Avenue
Singapore. 039192
Telephone +65 6 336 5211
Facsimile +65 6 336 5311
Web http://www.tanker.com.sg/

Email tpms.admin@tanker.com.sg




Tidewater Marine International Pte Ltd (Head Office)
Address PO Box 5119
Loyang Offshore Supply Base
Loyang Crescent
Singapore. 508988
Telephone +65 6 545 0544
Facsimile +65 6 542 4289

Uniwise Offshore Ltd (Head Office)
Address c/o Wijsmuller Marine Singapor
03-01, HMC Building
2, Mistri Road
Singapore. 079624
Telephone +65 6 221 3919
Facsimile +65 6 226 3909
Email shipping.biz@unithaigroup.com


Wijsmuller Marine Singapore Pte Ltd (Head Office)
Address 03-01, HMC Building
2, Mistri Road
Singapore. 079624
Telephone +65 6 221 3919
Facsimile +65 6 226 3909

Seaward Shipping & Trading Co (S) Pte Ltd (Head Office)
Address 18-11, International Plaza
10, Anson Road
Singapore. 079903
Telephone +65 6 220 3277
Facsimile +65 6 225 4512




Swissco Offshore Pte Ltd (Head Office)
Address 9, Pandan Road
Singapore. 609257
Telephone +65 6 265 2855
Facsimile +65 6 264 1661
Web http://www.swissco.net/

Email swissco@singnet.com.sg






Titan Bunkering Pte Ltd (Head Office)
Address 02-03, 29th Floor
Suntec Tower
8, Temasek Boulevard
Singapore. 038988
Telephone +65 6 333 8888
Facsimile +65 6 333 8667
Email titanbunkering@titanoil.com.sg



Uni-Haul Lines Pte Ltd (Head Office)
Address c/o Emas Offshore Pte Ltd
15-01/02
80, Marine Parade Road
Singapore. 408565
Telephone +65 6 742 6765
Facsimile +65 6 742 5286



Hub Shipping Sendirian Berhad (Head Office)
Address Plot 9, Block 12
Sama Jaya Industrial Zone
off Jalan Setia Raja
93350 Kuching, Malaysia
Telephone +60 82 360393
Facsimile +60 82 368519
Web http://www.hubline.com/

Email info@hubline.com




MISC Berhad (Head Office)
Address Level 25, Menara Dayabumi
Jalan Sultan Hishamuddin
50050 Kuala Lumpur, Malaysia
Telephone +60 3 2273 8088
Facsimile +60 3 2273 6602
Web http://www.misc-bhd.com/










Star Cruises Administrative Services Sendirian Berhad (Head Office)
Address CDT 288
Star Cruises Terminal
Pulau Indah
42009 Port Klang, Malaysia
Telephone +60 3 309 2491
Facsimile +60 3 301 1408
Web http://www.starcruises.com/

Email starcare@starcruises.com.my


Wawasan Bulk Services Sendirian Berhad (Head Office)
Address PO Box 8, Level 23
Menara IMC
8, Jalan Sultan Ismail
50250 Kuala Lumpur, Malaysia
Telephone +6 03 2032 2922
Facsimile +6 03 2031 8804

Hanjin Shipping Co Ltd (Head Office)
Address 25-11, Youido-dong
Yongdungpo-gu
Seoul, 150-878, South Korea
Telephone +82 2 3770 6074
Facsimile +82 2 3770 6759
Web http://www.hanjin.com/

Email dhso@hanjin.com


Jeong Nam Shipping Co Ltd (Head Office)
Address 85-9, Chung-ang-dong, 4-ga
Chung-gu, Pusan, South Korea
Telephone +82 51 464 9112
Facsimile +82 51 464 4493
Email jeongnam9112@kornet.net


Smit-Lloyd BV (Head Office)
Address Havennummer 2204
Waalhaven Oostzijde 85
3087 BM Rotterdam
Netherlands
Telephone +31 10 454 9911
Facsimile +31 10 454 9385
Web http://www.smit.com/





Doha Marine Services (W L L DMS) (Head Office)
Address PO Box 1744
Salwa Industrial Area
Street No 25, Gate No 99
Doha
Qatar
Telephone +974 460 4222
Facsimile +974 460 3194
Web http://www.dohamarine.com/

Email dohamarine@dohamarine.com

Jumat, 07 Januari 2011

Menghadapi Hari Kematian Internet

Sekarang ini, semua sudah terhubung dengan internet. Di banyak hal memang benar-benar membantu kita di kehidupan, terutama cara berkomunikasi dan berinteraksi. Tidak hanya berinteraksi dengan sesama manusia, tapi juga berinteraksi dengan non-human, mesin, atau sebuah sistem.

Hampir semua orang yang saya kenal sekarang mempunyai sebuah identity di dunia maya, entah web page, blog maupun social networking profile. Bahkan juga saya banyak kenal orang dari internet, tahu kegiatan orang-orang tersebut dari hasil sharingnya di dunia maya. Batas-batas privasi telah diperlebar dan definisinya diubah. Masing-masing mempunyai pemahamannya sendiri yang mungkin bagus ataupun malah merugikan.

Kita jadi berinteraksi dengan banyak orang dalam waktu yang lebih singkat dan paralel. Informasi masuk ke diri kita dengan sangat cepat dan dalam pecahan yang kecil-kecil. Otak kita jadi terlatih untuk menerima arus informasi dalam jumlah banyak secara bersamaan. Contoh nyatanya adalah Twitter.

Seperti inilah komunikasi jaman sekarang. Kita harus pintar-pintar memilih pecahan informasi kecil mana yang penting untuk disimpan dalam memori kita. Atau hal-hal apa yang sebenarnya tidak ada kepentingannya dengan kita tapi menguras energi dan waktu kita.

Kenyataan yang Maya
Apakah kamu familiar dengan skenario ini?

Bangun tidur ngecek timeline Twitter. Sambil nunggu sarapan beres, check email. Terus ngeliat foto-foto weekend unggahan temen kamu. Lalu twitteran lagi sambil sarapan.
Berapa banyak dari kita orang dewasa yang sudah merasa kaku untuk menulis tangan karena selama ini tidak pernah menulis di atas kertas lagi?


Lalu begitu sampai di kantor langsung check-in Foursquare supaya title mayor enggak keambil oleh orang lain. Dan begitu seterusnya, orang lebih banyak menghabiskan waktu dengan menatap smartphone-nya dibanding dengan bertatap dengan orang lain secara langsung.

Ya memang dalam pekerjaan sehari-hari kita bertemu dengan real-people dan juga menghadapi real-problem. Tapi terkadang dunia maya di gadget kecil kita itu lebih menarik dari pada dunia nyata yang kita hadapi secara langsung. Alhasil orang lebih banyak lari ke dunia kecil yang indah untuk mengekspresikan atau bahkan menjadi seseorang yang tidak mungkin dia lakukan di dunia nyata.

Karena kesehariannya sudah berjalan rutin seperti itu lama-kelamaan orang menjadi terbiasa dan nyaman. Atau mungkin kata yang lebih tepatnya: ketergantungan.

Hari Kematian Internet Tiba
Apa yang harus kita persiapkan pada saat hari kematian Internet tiba? Setelah selama beberapa tahun belakangan ini kehidupan kita dimanjakan oleh kecanggihan dan kemudahan oleh teknologi, apa saja yang telah direnggut oleh internet dari kehidupan kita? Hal nyata apa yang telah hilang dan digantikan oleh kode-kode digital?

Secara tidak sadar dan pelan orang telah mengganti cara hidupnya selama 10 tahun belakangan ini. Contoh paling simplenya adalah menulis. Berapa banyak dari kita orang dewasa yang sudah merasa kaku untuk menulis tangan karena selama ini tidak pernah menulis di atas kertas lagi. Surat menyurat melalui email, berhitung menggunakan kalkulator, berbicara menggunakan instant messenger service, dsbnya. Peran mulut untuk berbicara telah tergantikan oleh 10 jari yang menari di atas keyboard, dan banyak hal lainnya.

Apa yang bisa dilakukan untuk kembali hidup seperti masa lalu lagi secara analog?

No Google!
Ini adalah sila pertama dalam peraturan dasar hidup analog. Tidak menggunakan layanan Google sama sekali, mulai dari search engine, email, map, earth, picture, dan semuanya yang Google sediakan.

Untuk mencari tau mengenai suatu hal kita gak bisa menggunakan search engine. Kamu harus mulai mencoba mencari suatu hal dengan usaha kamu sendiri, dan dengan bertanya ke manusia lain secara real. Yang ditantang disini adalah kemampuan kamu dalam bersosialisasi dengan orang baru secara nyata untuk mendapatkan informasi. Bisa juga dengan mendatangi perpustakaan dan mencari pecahan informasi dalam deretan buku-buku yang ada disana.

Kalau selama ini kita terbiasa tinggal memasukan nama tempat atau jalan untuk melihat peta, maka pada hari kematian internet kita harus kembali menggunakan peta biasa. Harus bisa mencari lokasi peta dan menelusuri jalan yang tersebar pada ratusan lembar halaman.

Langganan surat kabar.
Karena sudah tidak bisa browsing internet lagi maka kamu harus langganan surat kabar supaya enggak ketinggalan berita sehari-hari. Yang penting adalah langganan koran pagi dan sore, karena untuk koran pagi kamu bisa baca apa yang terjadi kemarin sore hingga malem, dan koran sore untuk yang terjadi dari pagi hingga siang. Yah semua beritanya sih telat 1 hari, setidaknya kamu sudah bisa ikut dalam pembicaraan sehari-hari. Efeknya adalah waktu akan terasa lebih lambat dan lebih panjang karena informasi yang kita dapat tidak terlalu deras.

Keluar dari semua social networking platform.
Hapus semua account Twitter, Facebook, MySpace, FourSquare, Koprol, dan lainnya. Mulai coba hidup dengan tenang tanpa tahu teman kamu hari ini ngeluh apa dalam perjalanan pulang kantor yang macet. Kamu juga enggak perlu tahu teman kamu sarapan apa pada pagi harinya, dan informasi-informasi lain yang sebenarnya tidak kamu butuhkan. Kamu pasti akan lebih fokus dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari yang utama tanpa distraction tersebut.

Untuk menghubungi seseorang akan butuh usaha lebih dari sekedar PING!! dan mention. Manusia akan kembali berbicara menggunakan mulut dan suaranya, tidak lagi dengan text dan jarinya.

Kalau udah berpergian rasanya seperti lepas dari manapun. Perjalanan dari rumah menuju tempat nongkrong rasanya kaya jalan sendirian di terowongan sunyi yang dindingnya rapat semua. Baru bisa dihubungi apabila sudah stay di sebuah tempat. Mau kabur sejenak untuk mewujudkan me time rasanya gampang banget.

Sign out dari e-mail.
Bikin PO Box atau alamat rumah saja untuk urusan surat menyurat. Dan supaya gak numpuk sampah, bikin satu lagi PO Box khusus brosur-brosur iklan atau promosi yang gak penting untuk supaya langsung dibuang ke sampah. Prinsipnya semacam bikin account/folder khusus spam di email kamu supaya langsung di trash. Siapkan folder untuk menyimpan kertas-kertas dan dokumen yang dikirim ke rumah kamu.

Album foto.
Buat kita yang hobi foto mungkin upload ke Facebook adalah hal yang paling mudah dan nyaman. Semua foto bisa kita upload sebanyak apapun tanpa mengeluarkan biaya lagi. Apabila internet sudah mati, maka untuk masalah foto ini akan kembali menjadi hal yang mahal dan butuh banyak biaya, untuk cetak dan untuk menyimpannya dengan baik di dalam album foto. Foto akan menjadi barang yang value-nya lebih spesial dan pribadi karena tidak akan mudah lagi untuk diperbanyak seperti halnya foto digital.

No copy-paste ucapan.
Persetan dengan sms-sms copy paste yang membuat handphone kamu lemot pada hari raya. Kartu-kartu ucapan yang sifatnya pribadi dan intim dengan tulisan tangan yang sangat personal. Membuat kamu merasa lebih dihargai dan hari raya menjadi lebih berarti.

Well, kalau dilihat-lihat, sebenarnya hari kematian internet bukan berarti kiamat. Kita mungkin akan merasa kesusahan karena internet sudah membuat kita mudah dalam banyak hal, tapi di lain sisi juga, nilai-nilai kehidupan akan menjadi lebih nyata dan lebih mendalam bagi banyak orang.

Semoga kita semua sudah siap apabila hari itu datang...

Kamis, 06 Januari 2011

Manusia dan Akal

07-01-2011 / 09:56:50
Kita juga tidak akan pernah melihat ada seekor katak yang berusaha menutup mulut katak yang lain dengan tidak memberinya kesempatan untuk bersuara..


Manusia adalah salah satu makhluk yang diciptakan Allah SWT di samping makhluk-makhluk lain ciptaan-Nya. Di samping adanya perbedaan yang sangat mendasar antara penciptaan binatang dan manusia, ternyata masih ada kesamaan di antara keduanya.

Kesamaannya, masing-masing baik binatang maupun manusia itu diciptakan secara fitrah memiliki kecenderungan memenuhi kebutuhan hawa nafsu. Adapun perbedaan yang sangat mendasar dari keduanya adalah dalam proses pemenuhan hawa nafsu.

Binatang, oleh karena mereka tidak diberi akal maka naluri kecenderungan pemenuhan hawa nafsunya hanya sebatas fitrahnya. Misalnya, bila lapar lantas mereka pun akan segera mencari makanan untuk dimakan. Setelah kenyang mereka akan diam. Sebelum lapar mereka tidak akan makan, mereka akan makan hanya pada saat mereka betul-betul merasa lapar.

Dalam kehidupan binatang, ada yang berusaha menutupi kebutuhan hidupnya dengan sendiri-sendiri, ada pula yang membina kebersamaan di bawah satu kepemimpinan seperti dalam kelompok lebah atau tawon atau An Nahl. Allah SWT berfirman:


وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (٦٨)ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ



“Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah:”Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia”. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu) dari perut lebah itu keluar madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesung-guhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”(QS. An Nahl, 16 :68-69).

Ayat di atas mengingatkan kita akan kebersamaan para lebah untuk menjadi contoh bagi kita, di bawah satu kepemimpinan mereka membina kesatuan, kerja sama yang sangat baik dan menghasilkan karya yang dapat dinikmati oleh manusia di antaranya madu yang bisa menjadi obat. Demikian pula, kehidupan semut pun dalam membina kebersamaan layaklah kita tiru.

Adapun manusia, di samping memiliki kecenderungan hawa nafsu untuk memenuhi kebutuhan hidup baik nafsu makan ataupun nafsu kebutuhan biologis, selain itu pula manusia diberi akal.

Semestinya dengan akalnya ini manusia harus lebih bisa mengendalikan hawa nafsunya dibanding dengan binatang. Karena dengan akalnya, manusia harus bisa terbimbing untuk bisa membedakan mana yang menjadi haknya dan mana yang menjadi hak orang lain, mampu membedakan mana yang boleh dimakan dan mana yang tidak boleh dimakan, dan harus mampu pula membedakan mana yang bisa dinikmati dan mana yang tidak boleh dinikmatinya. Sesungguhnya, manusia derajatnya harus lebih baik daripada binatang.

Tetapi dalam realita kehidupan, menurut Al Madudi, kita selalu menyaksikan hampir pada setiap zaman justru sebagian besar manusia itu lebih tidak terkendali dalam memenuhi kebutuhan hawa nafsunya dibanding dengan binatang.

Ini terjadi akibat dari lepasnya kendali dalam dirinya, karena akal yang seharusnya berfungsi mengendalikan hawa nafsu, namun pada prakteknya malah dikendalikan hawa nafsu. Sekan-akan tugas dan fungsi akal hanyalah memikirkan bagaimana caranya untuk memuaskan hawa nafsu. Ini semua bisa terjadi tiada lain karena tidak adanya kendali agama.

Di dalam Al Qur’an, dijelaskan bahwa manusia-manusia yang seperti ini tidak ubahnya binatang ternak bahkan jauh lebih rendah daripada binatang. Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ


“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai” (Al A’raaf, 7 : 179).

Mereka memiliki akal tetapi tidak dipergunakan untuk berfikir pada jalan yang benar, mereka memiliki mata tetapi tidak dipakai untuk melihat yang benar, mereka memiliki pendengaran juga tidak dipakai untuk mendengar kalimat-kalimat Allah yang seharusnya dapat menuntun hidup mereka. Akhirnya mereka tidak ada ubahnya seperti binatang bahkan lebih rendah daripada binatang.

Lebih lanjut, Al Madudi menyatakan, “Bila kita mau jujur melihat, kita tidak akan pernah menyaksikan ada sekelompok singa yang berusaha menyusun angkatan bersenjatanya untuk menyerang kelompok singa yang lain. Atau juga, kita tidak akan pernah menyaksikan ada seekor anjing yang berusaha untuk memperbudak anjing yang lain. Jujur saja, kita juga tidak akan pernah melihat ada seekor katak yang berusaha menutup mulut katak yang lain dengan tidak memberinya kesempatan untuk bersuara”.

Bila dilihat dari sisi ini, ternyata hak asasi binatang (HAB) di dunia binatang itu jauh lebih terpenuhi dengan baik dibanding dengan hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan manusia.

Kata Al Madudi pula, kalau kita berbicara tentang binatang yang diberi gelar oleh manusia dengan gelar “Binatang Buas”. Padahal, sebuas-buasnya binatang tidak akan mengalahkan buasnya manusia. Sejak binatang buas dan manusia itu ada, berapa jumlah korban manusia yang pernah dimakan binatang buas dibandingkan kebuasan manusia atas manusia pada Perang Dunia I, misalnya.

Bila dilhat dari sisi ini sebenarnya manusia lebih buas daripada binatang buas itu sendiri. Yakni manusia-manusia yang tidak mau mempergunakan hati, mata dan pendengaran mereka pada jalan yang benar. Mereka betul-betul termasuk, “kal an’aam” (binatang ternak), “bal hum adhallu” (bahkan mereka jauh lebih redah) daripada binatang.

Pertanyaannya, lantas hal apa yang sekiranya bisa meluruskan tingkah laku manusia yang sudah sedemikian rusak moralnya ?
Jawabannya, Islamlah yang menjadi solusinya.


Di dalam Al Quran dinyatakan, bahwa Rasulullah Saw ditamsilkan oleh Allah SWT sebagai sosok hamba-Nya yang memang hadir dalam kehidupan ini untuk menjadi suri teladan. Allah SWT berfirman:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ


“Dan sesungguhnya engkau Muhammad adalah orang yang memiliki akhlak yang sangat agung atau mulia” (Al Qalam, 68 : 4)

Rasulullah Saw sendiri menyatakan bahwa:

“Sesungguhnya aku diutus oleh Allah SWT hanyalah semata-mata untuk menyempurnakan akhlak manusia” (HR. Sa’ad, Bukhari, Baihaqi dari Abu Hurairah).

Oleh karena itu, kalau kita lihat risalah Islam baik itu yang menyangkut masalah akidah dan syariah maka seluruh risalah Islam ini bemuara pada pembentukan akhlak. Sehingga akan bisa menjadi ukuran bahwa seseorang itu sudah benar akidah dan ibadahnya bisa dilihat dari akhlaknya.

Jadi, yang menjadi parameter atau ukurannya adalah akhlaknya. Sehinggga Ibnu Qayyim pernah menyatakan, bahwa agama itu adalah akhlak, barangsiapa yang bertambah baik akhlaknya berarti dia bertambah baik agamanya. Ini sejalan dengan hadits, di mana Rasululah Saw pernah bersabda:

“Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya’ (HR. Turmudzi)

Ini adalah sebuah prinsip risalah Islam yang hadir untuk membawa manusia mencapai kepribadian atau akhlak yang mulia agar tidak terseret dalam kehidupan seperti binatang. Pertanyaannya, bagaimana cara Islam bisa membentuk itu semua ? Pembentukannya tiada lain diawali dengan pembentukan keimanan atau akidah, disadarkannya manusia tentang apa yang menjadi tujuan hidupnya. Orang yang “tidak” beragama maka jelas dia tidak akan memiliki tujuan hidupnya. Allah SWT berfirman:

وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ


“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam)” (Ar Ra’d, 13 : 25).

Hawa nafsu bisa membuat manusia menjadi buta matanya, tuli telinganya dan tumpul akalnya tidak bisa berfikir ke jalan yang benar. Karena hawa nafsunya sudah menjadi ilah atau tuhannya. Allah SWT berfirman:

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنَ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ



“Dan siapakah orang yang lebih sesat dari orang yang telah mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Allah” (Al Qashash, 28 : 50).

Dalam firman-Nya pula:

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلا


“Tidakkah engkau perhatikan mereka orang-orang yang telah menjadikan hawa nafsu mereka itu sebagai ilah atau tuhan” (Al Furqaan, 25 : 43)

Ayat di atas menggambarkan kondisi manusia yang hidup tanpa iman, mereka betul-betul sudah menjadikan nafsu mereka sebagai tuhannya. Maka kita tidak bisa banyak berharap akan lahir sifat-sifat kemanusiaan dari manusia-manusia seperti ini. Lebih berbahaya lagi jika orang-orang seperti ini bisa tampil sebagai pemimpin masyarakat, maka dia tidak akan peduli dengan rintihan atau jeritan orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Segala macam cara untuk memperoleh kenikmatan dunia ia jalankan tanpa mau melihat lagi batasan halal dan haram.

Sebaliknya, bagi seorang mu’min tidaklah demikian. Dia akan menyadari betul apa yang menjadi tujuan hidupnya. Dia menyadari bahwa hidup di alam dunia ini bukan hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan hawa nafsunya, bahkan dia pun sadar betul bahwa hidup di alam dunia ini sendiri bukanlah merupakan tujuan. Yang menjadi tujuan hidupnya tiada lain adalah akhirat dan ridha-Nya. Allah SWT berfirman:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ


“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”(Al Qashash, 28 : 77).

Gambaran falsafah hidup seorang muslim terhadap dunia ini digambarkan oleh Allah SWT lewat firman-Nya:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ (١٤)قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ (١٥)الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٦)الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالأسْحَارِ


“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu ?” Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) dan yang memohon ampun pada waktu sahur”(Ali Imran, 3 : 14-17).

Wallahu a’lam bish-shawab

HATI-HATI !

07-01-2011/ 06:10:17
SurgaNya, kelak akan diisi oleh orang-orang bertakwa yang salah satu sifatnya adalah memiliki jiwa kehati-hatian


Ada pendapat bahwa kalimat تقوى (taqwa) kalau diuraikan menjadi empat kata dan mempunyai arti masing-masing. ت (ta) untuk tawadlu mengandung arti rendah hati, ق(qaf) untuk qanaah artinya merasa cukup atas karuniaNya, و (wau) untuk wara’ artinya apik atau hati-hati, dan ى (ya) untuk yakin atau ada yang berpendapat adalah alif untuk amanah. Jadi secara sederhana, dari uraian huruf takwa tadi ciri orang bertakwa adalah memiliki kerendahan hati, senantiasa mensyukuri nikmatNya, memiliki sikap hati-hati dan mampu mengemban amanah.

SIKAP HATI-HATI DALAM BERBAGAI HAL
Memiliki sikap hati-hati adalah ciri orang bertakwa. Tidak sembarangan berbicara karena takut menyinggung perasaan orang lain, berhati-hati dalam bersikap karena khawatir bisa meresahkan yang lain, kalau dia sebagai pemimpin akan hati-hati dalam mengambil keputusan karena keputusannya akan dipertanggungjawabkan kelak. Hati-hati memberikan statement, karena akan berpengaruh dalam skala besar.
Orang bertakwa yakin bahwa Allah Maha Mengetahui perbuatan manusia, dan yakin bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan manusia. Sehingga ia akan berhati-hati dalam berbagai hal, diantaranya :

1. Hati-hati dengan isi hati
Terkadang kita sering berbicara dalam hati kita sendiri. Baik itu menilai sesuatu, berkomentar, bahkan membenci dan menyukai sesuatu. Boleh jadi lisan mengatakan baik atau suka akan sesuatu namun hati berbicara sebaliknya. Bisa jadi kita berbuat sesuai dengan keinginan atasan, namun hati berkata lain.

Terkadang kita berbuat dengan penuh keterpaksaan meski harus bertentangan dengan nurani. Sering kita menyaksikan kemaksiatan, namun tak bisa merubahnya kecuali hanya protes yang berkecamuk dalam dada.


أَوَلا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ


“Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?. (Q.S. Al Baqarah : 2 :77)

2. Hati-hati dalam berbicara

Apapun yang dikatakan oleh manusia semuanya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Mulai dari obrolan ringan, opini, basa-basi, gosip, janji, sumpah, marah, celaan dan semua yang dikeluarkan dari lisan ini pasti akan diminta tanggungjawabnya.

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ



“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Q.S. An Nuur : 24:24)

3. Hati-hati dalam mendengar
Sering telinga ini kita gunakan untuk mendengar pembicaraan yang tak berguna, asyik menyimak gosip, sedap mendengar kebusukan, tanpa kita sadari bahwa telinga akan memberi pertanggungjawabannya di hadapan Yang Maha Kuasa di akhirat kelak. Bunya kankah Allah memberikan telinga 2 buah dan mulut hanya 1 buah. Maka gunakan telinga sebaik-baiknya, dan tahan bicara seefektifnya.

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا


“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S. Al Isra’ : 17:36)

4.Hati-hati dalam berbuat
Perbuatan yang kita lakukan, mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali terekam dalam file-file yang dicatat oleh malaikat Rakib dan Atid, terperinci dan tidak ada yang terlewatkan, dan kelak di akhirat, semua perbuatan itu akan dipertanggungjawabkan.

Di dunia ini, bisa jadi kejelekan yang kita perbuat bisa ditutupi dengan kebohongan mulut kita, kebusukan dan kejahatan, korupsi dan manipulasi, janji dan sumpah palsu, berbagai penyelewengan bisa kita rekayasa dengan mulut ini. Hingga sering yang salah menjadi benar dan benar menjadi salah.

Namun di akhirat kelak, mulut ini akan dikunci, dan tangan serta kaki ini akan membuktikan semua perbuatan kita.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ


“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. “(Q.S. Yasin : 36:65)

KHATIMAH

SurgaNya, kelak akan diisi oleh orang-orang bertakwa yang salah satu sifatnya adalah memiliki jiwa kehati-hatian. Hati-hati dalam isi hati, berbicara, mendengar dan berbuat. Ada baiknya ketika kita akan melakukan sesuatu kita lebih berhati-hati lagi agar tidak membawa kehinaan dan kebinasaan di dunia atau di akhirat.

Semoga kita diberi bimbingan dan pertolonganNa hingga kita termasuk orang yang berhati-hati. Amin.

Benarkah Allah berlaku demikian?

07-01-2011 / 09:12:21
Apa manfaat ibadah kalau keburukan ini tidak kunjung sirna setiap kali menjalankan perintah Allah



لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ


“Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri-negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (QS. Ali Imran: 196)

Aku sudah rajin beribadah, shalatku tak pernah ketinggalan, dzikir dan do’a-do’a selalu kupanjatkan setiap malam, namun keburukan yang menimpaku tak pernah lepas dariku, sementara aku melihat orang-orang yang jauh dari agama hidupnya enak, nyaman hingga tak ada beban dalam hidupnya, sampai aku merasa mulai bosan dan mulai menjauh dari perintah-perintah Allah.

Benarkah Allah menyayangi kita dengan cara seperti ini?

Saudaraku yang dirahmati Allah swt, mungkin pernah terbesit dalam hati kita prasangka seperti itu, namun jangan sampai kita menjadi budak syetan yang terhasut oleh rayuannya. Kita harus membedakan antara dua hal.

Pertama, berbagai kewajiban yang diperintahkan Allah swt kepada kita supaya menyelamatkan diri kita dari api neraka dan beruntung dengan menggapai keridhaan dan syurganya.

Kedua, musibah yang menimpa diri kita dalam kehidupan yang kita jalani.

Yang pertama dihadapi dengan senantiasa melakukannya pada setiap kondisi dan setiap waktu, karena yang mengambil manfaat dari ibadah itu adalah manusia itu sendiri Allah swt tidak membutuhkan kita, Dia Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Melakukan kewajiban itu merupakan salah satu sebab keselamatan dari api neraka, dan ini tidak berkaitan dengan musibah. Coba sahabat renungkan bagaimana keadaan lalulintas jika stopan lalulintas mati, keadaan menjadi kacau, macet dan orang-orang menjadi emosi satu sama lain, kemudian jika stopan itu berfungsi akan tetapi masyarakat tidak mematuhi rambu-rambu yang ada apa yang akan terjadi?kecelakaan bukan?

Aturan pemerintah dibuat untuk mengatur segala sesuatunya agar dapat berjalan dengan baik. Dan masyarakat berkewajiban mematuhinya bukan semata untuk kepentingan pemerintah sendiri akan tetapi untuk keselamatan kita sendiri. Begitu pula dengan adanya aturan-aturan yang Allah berikan dan kita wajib melaksanakannya itu semua bukan karena Allah membutuhkannya, akan tetapi demi keselamatan kita sendiri.

Yang kedua musibah, musibah yang ditakdirkan Allah bagi hamba-hambaNya itu tidak terbatas pada keburukan saja, tapi ujian itu juga berupa kebaikan, seperti disebutkan di dalam firman Allah swt,

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْآ اَنْ يَّقُوْلُوْآ امَنَّا وَ هُمْ لاَ يُفْتَنُوْنَ. وَ لَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَ لَيَعْلَمَنَّ اْلكذِبِيْنَ. العنكبوت


“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (begitu saja) mengatakan, "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar imannya dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (imannya)”. [QS. Al-'Ankabuut : 2-3]

Sesungguhnya keberhasilan dalam menghadapi ujian keburukan ini lebih mudah daripada keberhasilan dalam menghadapi ujian kebaikan. Orang yang diberi cobaan dengan kemiskinan misalnya, dia tidak dituntut kecuali bersabar, karena dia tidak memiliki sesuatu untuk diperbuat.

Tetapi lain lagi dengan cobaan model yang kedua, yaitu orang yang diberi cobaan dengan harta. Dengan memiliki harta itu dia memiliki kesempatan untuk melakukan kemaksiatan dan leluasa membelanjakan hartanya, melalaikannya dari kewajiban-kewajiban serta merasa bahwa dia tidak lagi membutuhkan Allah swt, Oleh karena itu keberhasilan dalam ujian ini menjadi sulit diraih kecuali oleh orang yang menjadikan akhirat sebagai focus perhatiannya yang tidak terkontaminasi oleh kepentingan lainnya.

Akan tetapi terkadang meskipun kita memahami tentang hal itu, namun tetap saja terbujuk rayuan syetan sehingga menuruti apa yang dikatakan oleh syetan, pada saat itu terjadi ingatlah, masih ada orang yang lebih tragis cobaannya daripada kita, jika anda hidup seorang diri tiada saudara ataupun istri/suami dan anda tidak memiliki pekerjaan, sehingga anda merasa hidup sangat menderita, lihatlah keluarga yang masih satu Negara dengan anda, yang memiliki istri/suami dan anak-anak yang cukup banyak, akan tetapi sangat kesulitan dalam menjalani hidup, untuk mendapatkan sesuap nasi pun, harus bekerja semalaman, ditambah lagi harus melihat anak-anaknya tumbuh dengan tidak mengenal dunia pendidikan.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ


“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.” (QS.Al Anbiyaa : 35)

Walaupun demikian ketika berbaur dengan orang lain anda akan heran, bagaimana mereka tertawa, bercanda ria dan giat berdakwah, ibadah mereka tidak berubah, bahkan bertambah mendekatkan diri kepada Allah. Sungguh kamu akan kagum bahwa orang-orang semacam mereka itu tidak mendapatkan nafkah atau pakaian kecuali yang melekat di badan mereka. Rasulullah saw telah member kita wasiat agar kita melihat mereka yang berada di bawah kita ketika ditimpa musibah, sehingga dapat meringankan musibah yang kita derita itu.

Sahabatku yang dirahmati Allah swt, ketahuilah Allah swt menimpakan musibah kepada seseorang jika Dia melihatnya telah melakukan sebuah kekhilafan, agar dia mau kembali kepadaNya dan bertambah dekat denganNya hingga Dia mengampuni dosa-dosanya itu. Ketahuilah bahwa seseorang itu diberi cobaan sesuai dengan kadar keimanannya.

رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ


"Ya Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji." (QS.Ali Imran : 194)

Dan keindahan Islam adalah setiap musibah yang menimpa seorang muslim, baik itu kegundahan, kegelisahan, bencana, kesusahan, penyakit, dan luka, itu semua berpahala, dan hal itu dapat menghapus dosa-dosanya. Wallahu a’lam bishawab.

Memasuki Bulan Syawal, What's next?

07-01-2011 / 04:48:46
Kembali atau Melanjutkan?tergantung dari pribadi anda.


Bisa kita amati dengan seksama, riak petasan atau kembang api di langit, pesta pora manusia di pusat belanja, kemacetan para pemudik di jalan menuju tanah air masing-masing dan tumpah ruahnya kata “KEMENANGAN”, bukankah itu semua ekspresi kegembiraan?

Bahwa masyarakat kita bergembira karena mereka telah sampai pada suatu tahapan baru menuntaskan ibadah sebulan berpuasa. Sebuah babak baru di bulan Syawal , kembali kepada kemaksiyatan dan keburukan ataukah benar-benar meninggalkan semua sifat keburukan menuju jiwa yang lebih baik?

Sobat..Ramadhan adalah bulan tarbiyah, bulan latihan untuk menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang bertaqwa. Dengan taqwa kesulitan kita diberi jalan keluar, diberi rizki dari jalan yang tak di sangka-sangka, urusan kita dimudahkan, dan kesalahan dosa kita dimaafkan (insyaAlloh). Dengan taqwa, kita akan selamat dan berbahagia di dunia dan akhirat.


وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا


dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(QS.Ath Thalaq (65) : 3)


Setidaknya ada 5 semangat Ramadhan yang harus selalu kita miliki dan teruskan agar taqwa bisa dicapai manusia. Yaitu semangat belajar, beramal, bersabar, bersaudara dan peduli.

Yach benar sekali! Belajar. Sejak bulan Rajab dan Sya'ban kita mengkaji tentang hal-hal yang terkait dengan Ramadhan, Bahkan memulai memperbanyak puasa sunah di bulan sya’ban. Kajian-kajian ini berlanjut hingga Ramadhan usai kita lalui. Kuliah subuh, kajian dhuha, kultum ba'da dhuhur dan asar, ceramah menjelang taraweh, pesantren kilat, kajian kitab, kajian iktikaf dan aktifitas keilmuan lainnya semarak kita saksikan di mana-mana pada bulan tersebut.

Ramadhan telah mengajak kita untuk memperbanyak amal, di waktu siang dan malam hari. Shaum, shalat tarawih, tadarrus Quran, dzikir dan lain-lain, kita kerjakan dengan semangat saat itu. Tidak hanya kuantitas, kualitas pun selalu kita jaga. Berada ditengah-tengah lingkungan saleh membuat kompetisi kebaikan menjadi lebih hidup. Semua ingin mendapatkan kebaikan paling banyak, mendapat ampunan dari Alloh. Dibuktikan dengan mengurangi ‘kesibukan’ dunia dan memperbanyak ibadah.

Ramadhan telah melatih kita untuk bersabar. Bersabar untuk taat kepada-Nya semata-mata, meninggalkan maksiat, menanggung ujian dan menerima takdir, dalam situasi dan kondisi apapun, dalam suka maupun duka. Kesabaran itu terbukti, saat siang hari perut kita lapar, tenggorokan kita haus, kita tidak makan dan minum walaupun di depan kita banyak makanan dan minuman yang HALAL, dan tidak ada seorangpun yang melihat kita. Dan Kejujuran seolah menjadi sifat wajib bagi kita.

Ramadhan telah membimbing kita untuk bersaudara. Perbedaan jumlah rakaat taraweh, perbedaan masjid tempat beri'tikaf, perbedaan penetapan awal dan akhir Ramadhan (jika ada), dan perbedaan-perbedan lain-nya, tidak menghalangi kita untuk hidup bersama dengan harmonis, saling menasehati dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang.

Ramadhan mengajarkan kepada kita untuk terbiasa mencari titik temu dan persamaan, saling menolong dalam kesepakatan dan toleransi dalam perbedaan. Debat kusir dan permusuhan telah hilang karena masing-maing sedang berpuasa. Masing-masing menyadari keragaman dalam pemahaman dalam lingkup kebenaran Al Qur’an dan As Sunnah. Jauh dari taklid dan ikut-ikutan karena telah mempunyai dasar yang kuat untuk beramal ibadah.

Kelima adalah peduli. Memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, memperbanyak infaq, mengeluarkan zakat dan saling bernasehat dan mendoakan. Adalah bukti kepedulian kita kepada sesama. Kita berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik bagi siapa saja yang memerlukan. Memberikan sebagian makanan pokok sesuai yang kita makan, bukan yang paling murah atau jelek tapi yang terbaik. Kita selalu berbuat baik, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kita.

Mari terus belajar, beramal, bersabar, bersaudara dan peduli. Untuk selama-lamanya. Janganlah kita menjadi golongan yang ‘terlihat’ sholeh tapi ketika 1 syawal dimulai maka lenyap sudah kesholehan. Kembali kepada kebebasan, kembali maksiyat dan kembali berbuat jahat. Karena bulan puasa itu bukan ‘berhenti sementara’ tetapi merubah dan mengganti pribadi menjadi taqwa sesuai yang diinginkan Allah swt.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ



Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu AGAR KAMU BERTAQWA (QS. Al Baqarah (2):183)

BERBAKTI NAMUN TAK BERARTI

07-01-2011 / 08:52:56
Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidaklah mendapatkan dari puasanya melainkan hanya dahaga..


”Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak dapat pahala apa-apa kecuali lapar saja, dan banyak orang yang shalat qiyamu-ramadhan tapi tidak dapat pahala apa-apa kecuali lelah saja”

A.MUQADDIMAH

Mana yang sering kita rasakan setelah kita melakukan aktifitas yang bernilai ibadah ? sakinah (tenang), roja’ (pengharapan) atau khauf (takut) ?. Kita ambil contoh, misalnya: shalat. Ketika kita selesai menunaikan shalat, apakah kita hanya merasa tenang karena sudah menunaikan shalat dan gugur kewajiban ? ataukah hati ini penuh harap agar shalat ini diterima-Nya serta cemas atau takut kalau-kalau shalat ini tidak diterima oleh-Nya?.

Demikian pula dengan ibadah shaum. Setiap hari saat berbuka puasa, terbersitkah dalam hati kita harapan : “Mudah-mudahan Allah menerima shaum kita”, atau kita cemas:“Aku takut shaumku tidak diterima oleh-Nya !”.

B. HARAP DAN CEMAS SETELAH IBADAH SHAUM

Nabi saw. bersabda : "Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Barangsiapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Hadits Muttafaq 'Alaih).

Hadits tersebut merupakan penyemangat sekaligus harapan bagi kita, agar setelah shaum dan shalat sunnat tarawih senantiasa berharap (roja’) kepada Allah swt. agar mendapat ampunan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan.

Namun, tidak cukup hanya berharap saja, hati kita pun mesti takut (khauf) kalau ternyata ibadah kita dibulan Ramadhan ini tidak dapat apa-apa.

Kita renungkan dua hadits berikut ini :

Sabda Nabi saw. :”Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak dapat pahala apa-apa kecuali lapar saja, dan banyak orang yang shalat qiyamu-ramadhan tapi tidak dapat pahala apa-apa kecuali lelah saja”. (H.R. Bukhari)

Nabi saw. bersabda: "Jibril datang kepadaku dan berkata, 'Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika mati ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan: Amin!. Aku pun mengatakan: Amin. " (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya) "

C. MENGAPA TIDAK BISA MERAIH MAGHFIRAH (AMPUNAN) ?

Beberapa hal yang sering kita lakukan, hingga (baca:mungkin) bisa menyebabkan tidak mendapat ampunan di bulan maghfirah ini :

1. Lalai dalam melaksanakan shalat
Nabi saw. berpesan agar kita sebagai umatnya shalat diawal waktu. Namun, apa yang sering terjadi dengan shalat kita dibulan Ramadhan ini ?. Shalat Dzuhur sering terlambat karena kecapek-an kerja, shalat Ashar sering terlambat karena tidur siang sehabis Dzuhur, demikian pula Maghrib sering telat karena kekenyangan berbuka, Isa pun terkadang dilakukan waktu tengah malam dirumah, karena capek dan ngantuk akibat “balas-dendam” makan.

2. Sering ketinggalan shalat berjamaah
Yang paling sering melanda kita terutama kaum pria adalah jarang shalat berjamaah di mesjid, terutama waktu shalat Maghrib. Kenapa? Alasannya tentu sepakat, karena berbuka puasa di rumah bersama keluarga. Jadi, shalat pun memilih di rumah saja.

Nabi saw. menganjurkan agar kita senantiasa menyegerakan berbuka puasa saat tiba waktunya, tentu dengan tujuan agar kaum pria menyegerakan pula shalat maghrib secara berjamaah di mesjid.

3. Tidak menjadikan shaum sebagai benteng
Sabda beliau saw. : ”… puasa itu benteng, janganlah kalian berbuat rafats dan janganlah kalian berbuat jahil..”.

Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidak menjadikan dari puasanya itu sebagai benteng dari marah, ghibah (gossip), dusta, janji palsu, sumpah palsu, perselisihan dan perbuatan dosa lainnya.

”Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta atau melakukan kedustaan, maka Alloh tidak butuh akan (puasanya yang) meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari)

Serta, betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidak menjadikan dari puasanya itu sebagai benteng dari perbuatan jahil, banyak yang terjebak dengan tradisi ngabuburit sambil nongkrong di mall bahkan sambil berpacaran. Dan kenapa setiap Ramadhan pasti rame dengan membunyikan petasan ?

4.Terlalu sibuk dengan urusan dunia
Nabi saw. lebih menyibukkan dirinya disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, tentu dengan harapan meraih lailatul-qadr, namun bagaimana dengan kita disepuluh hari terakhir ini?. Sibuk bikin kue, sibuk buat mudik, sibuk belanja di mall, pasar dan toko. Makanya jangan aneh, kalau sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan masjid akan mulai jarang pengunjung.

5.Jarang membaca istighfar
Ada baiknya kalau kita akhiri sehabis menunaikan puasa ini dengan beristighfar kepada-Nya. Karena kalau kita renungkan, selesai shalat kita istighfar tiga kali, selesai ibadah haji kita beristighfar, ketika meraih kemenangan kita ditugaskan membaca tahmid dan istighfar (lihat: Q.S. An Nashr).

D.KHATIMAH
Sabda Nabi saw.: ”Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidaklah mendapatkan dari puasanya melainkan hanya dahaga.” [Shahih, H.R. ad-Darimi].

Hadits di atas semoga menambah rasa khauf (takut/cemas) pada diri kita setelah berpuasa. Karena ternyata, pada umumnya orang berpuasa namun tidak dapat apa-apa. Na’udzubillah.

Kita berharap semoga puasa kita menyebabkan turunnya maghfirah dari Yang Maha Pengampun, dan kita berlindung semoga kita tidak termasuk orang yang berbakti namun tak berarti.